Jakarta –
Program diet ada banyak jenisnya, namun kalau mau sehat di tahun 2021, hindari 10 program diet terburuk ini. Simak yuk!
Pola makan atau pola diet yang sehat berperan penting untuk menunjang kesehatan tubuh. Bonusnya tubuh jadi langsing dan berat badan juga ideal.
Demi mencapai tujuan itu, banyak program diet bermunculan. Bahkan, menurut catatan Boston Medical Center, setiap tahunnya 45 juta orang Amerika Serikat melakukan program diet dan menghabiskan banyak uang demi menurunkan berat badan.
Program diet yang baik seharusnya tetap memerhatikan asupan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan tubuh, bukan dengan memangkas habis kalori. Menurut laporan dari U.S News & World Report, para ahli gizi telah mengevaluasi beberapa program diet yang justru membahayakan tubuh.
Mengutip dari Livestrong (4/1), berikut ini 10 program diet terburuk untuk menurunkan berat badan tahun 2021:
1. Diet GAPS
Diet Sindrom Psikologi dan Usus (GAPS) didasarkan pada membangun hubungan antara sistem pencernaan dan otak. Tidak seperti diet lain, tujuan pola makan ini adalah untuk membantu meningkatkan kesehatan usus melalui pengaturan pola makan, suplemen, detoksifikasi dan perubahan gaya hidup.
Diet GAPS baru dimasukan dalam daftar U.S. News & World Report tahun ini. Diet ketat ini melibatkan pengurangan konsumsi biji-bijian, susu, kacang-kacangan tertentu dan sayuran yang mengandung tepung dan pati, serta beberapa jenis makanan lainnya. Ternyata program diet ini justru akan menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi.
2. Diet Protokol Autoimun
10 Program Diet Terburuk untuk Menurunkan Berat Badan Tahun 2021 Foto: Getty Images/iStockphoto/CharlieAJA
|
Program diet terburuk selanjutnya adalah Diet Protokol Autoimun (AIP). Jenis diet ini merupakan perpanjangan dari diet paleo yang bertujuan untuk mengurangi peradangan dan meringankan gejala gangguan autoimun. Tujuan dari Diet AIP adalah untuk membantu menentukan alergi dan intoleransi makanan dengan menghilangkan konsumsi berbagai makanan, termasuk beberapa sayuran, biji-bijian, susu, telur, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Sebaliknya, pola makan ini berfokus pada asupan daging, kaldu tulang dan makanan fermentasi. Karena diet ini melibatkan pengurangan makanan secara ketat, banyak orang justru menyalahgunakannya untuk tujuan pengurangan berat badan. Hal ini bisa berdampak buruk untuk mereka yang tidak alami penyakit autoimun.
3. Diet Asam Basa
Diet Asam Basa menunjukkan bahwa konsumsi makanan seperti daging sapi dapat memengaruhi keseimbangan tingkat pH dalam tubuh. Keseimbangan pH yang terganggu ini akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Pelaku Diet Asam Basa akan terus menerus mengonsumsi makanan yang bersifat asam dan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk membuang asam yang masuk ditambah yang telah dihasilkan tubuh. Pola makan untuk diet asam basa ini sangat menantang, karena diharuskan memilih makanan yang netral atau basa, sekitar 7 hingga 14 pH.
Simak Video “Inspirasi Menu Diet Sehat yang Tak Bikin Bosan“
[Gambas:Video 20detik]
link