Diet Ekstrem dan Anoreksia, Obsesi Langsing Bisa Berujung Maut

Diet Ekstrem dan Anoreksia, Obsesi Langsing Bisa Berujung Maut

JAKARTA – Diet ekstrem dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan serius, termasuk gangguan metabolisme, kekurangan nutrisi, dan bahkan kematian.

Metode diet yang terlalu ketat, seperti hanya mengonsumsi air atau menghindari makanan dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan zat gizi penting.

Akibatnya, fungsi organ-organ vital terganggu, yang dapat berujung pada komplikasi kesehatan serius, termasuk gangguan jantung, kerusakan organ, dan gangguan mental seperti anoreksia.

Seorang remaja perempuan berusia 18 tahun di India kehilangan nyawanya setelah menjalani diet air ekstrem selama berbulan-bulan tanpa bimbingan profesional. Remaja tersebut mengalami kelaparan parah yang menyebabkan komplikasi kesehatan serius.

Dokter yang menangani kasus ini menyebut gadis tersebut mengalami anoreksia, yaitu gangguan makan yang dapat mengancam nyawa. Ia mengalami kekurangan gizi berat, serta penyusutan organ-organ penting seperti lambung dan kerongkongan akibat asupan makanan yang tidak memadai.

Mengenal anoreksia

Menurut Medical Daily, Dr. Nagesh Prabu menjelaskan anoreksia merupakan gangguan makan sekaligus masalah kesehatan mental yang membuat penderitanya merasa kelebihan berat badan, meskipun sebenarnya mereka memiliki berat badan normal atau bahkan di bawah standar sehat.

Gangguan ini bisa muncul karena berbagai faktor, seperti genetika, stres, trauma, tekanan sosial, perundungan, pelecehan, kritik terhadap bentuk tubuh, serta sifat obsesif atau kompulsif yang dimiliki seseorang.

“Penderita anoreksia bisa kehilangan rasa lapar sepenuhnya, dan dalam kasus Sreenanda, kadar natrium dan gula dalam tubuhnya turun drastis hingga tidak bisa dipulihkan lagi,” ungkap Dr. Prabhu.

Anoreksia dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja yang lebih rentan terhadap tekanan sosial dan perubahan fisik. Gejala anoreksia dapat terlihat dari segi fisik, emosional, dan perilaku.

Dari sisi fisik, penderita mungkin mengalami penurunan berat badan drastis, kelelahan ekstrem, pusing, sembelit, dan selalu merasa kedinginan. Beberapa juga mengalami pembengkakan pada tangan dan kaki, nyeri perut, serta kesulitan tidur.

Secara perilaku, mereka mungkin melakukan olahraga berlebihan, takut berat badan naik, serta memiliki obsesi terhadap penampilan, seperti terus-menerus bercermin atau mengenakan pakaian berlapis untuk menyembunyikan tubuh.

Secara emosional, penderita anoreksia cenderung mudah tersinggung, mengalami perubahan suasana hati yang drastis, serta menarik diri dari lingkungan sosial.

Diet ketat yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti gigi aus akibat muntah berulang, kesulitan berkonsentrasi, suasana hati yang buruk, peningkatan kecemasan, fraktur stres, serta penurunan massa tulang.

Karena malnutrisi berdampak langsung pada otak, banyak penderita anoreksia yang tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan perawatan atau bahkan menolaknya. Jika tidak diatasi, anoreksia dapat menyebabkan anemia, gangguan jantung dan ginjal, osteoporosis, tekanan darah rendah, kegagalan organ, kerusakan otak, dan bahkan kematian.

Penting bagi individu yang ingin menurunkan berat badan untuk memilih metode diet yang sehat dan mendapatkan bimbingan dari tenaga medis profesional agar terhindar dari risiko yang membahayakan nyawa.


link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *