Memahami Kaitan Food Waste Dan Kesadaran Gizi

Memahami Kaitan Food Waste Dan Kesadaran Gizi

Sekalipun kesadaran gaya hidup sehat meningkat, namun pada praktiknya justru berdampak pada efektifnya menghabiskan makanan.

Ilustrasi membuang makanan ke tempat sampah. Shutterstock/nito

JAKARTA – Saat ini, berbagai jenis diet menjadi tren dan banyak dicoba oleh masyarakat. Ada diet yang mengatur waktu makan seperti intermittent fasting dan ada pula fokus pada konsumsi sayuran dan buah tanpa daging, misalnya vegan atau vegetarian.

Selain itu, beberapa diet membatasi asupan lemak, sementara lainnya lebih fleksibel dengan mengatur komposisi nutrisi sesuai kebutuhan individu. Namun, yang menjadi pertimbangan adalah mana diet yang terbaik?  

Menurut Khoirul Anwar selaku Ketua Yayasan Makanan dan Minuman Indonesia (YAMMI), mengungkapkan bahwa pemahaman masyarakat mengenai diet perlu diluruskan.

“Banyak orang menganggap diet semata-mata untuk menurunkan berat badan. Padahal, secara ilmiah, diet sebenarnya adalah pengaturan pola makan yang seimbang,” ujar Khoirul dalam keterangannya.  

Konsep gizi seimbang inilah yang menjadi kunci untuk mencapai tubuh yang sehat. Pola makan sehat ini berdampak pada kesehatan serta membantu mengurangi masalah lingkungan seperti food waste atau limbah makanan.  

Dari hasil survei yang dilakukan oleh Eathink, kesadaran generasi muda, terutama Gen Z, terhadap gaya hidup sehat cukup tinggi. Mereka cenderung memilih makanan yang sehat dan ramah lingkungan.

Namun, dalam praktiknya, kebiasaan ini sering kali terhambat oleh berbagai faktor, seperti pengaruh lingkungan keluarga dan preferensi makanan.  Khoirul mengungkapkan bahwa banyak orang muda mulai sadar akan pentingnya makanan sehat, tetapi mereka tidak mengoptimalkan konsumsinya.

“Akibatnya, tidak jarang makanan yang bernutrisi malah berakhir menjadi limbah. Misalnya, porsi protein dalam piring sudah sesuai kebutuhan, tapi hanya dimakan setengahnya. Hal ini tidak hanya membuang zat gizi, tetapi juga menyumbang pada food waste,” tuturnya.

Salah satu cara agar menjaga kesadaran penuh untuk mengurangi food waste adalah mindful eating. Dengan fokus pada apa yang kita makan, hal ini dapat mengatur porsi sesuai kebutuhan dan menghindari membuang makanan.  

Dalam hal ini, Indonesia memiliki kekayaan bahan pangan lokal yang melimpah. Hal ini perlu diutamakan sebagai bagian dari mendukung ekonomi petani dan mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari proses distribusi bahan impor.

“Kelokalan ini harus kita jadikan kebanggaan. Misalnya, masyarakat Bogor yang memanfaatkan kacang bogor sebagai makanan khas daerah,” ucapnya.  

Khoirul memaparkan bahwa mengurangi food waste dan meningkatkan kesadaran gizi sebenarnya dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti mengatur porsi makanan dengan bijak, memanfaatkan bahan pangan lokal, dan mencoba menerapkan mindful eating.

“Dengan begitu, diet terbaik bukanlah yang mengikuti tren, melainkan yang mengutamakan gizi seimbang dan keberlanjutan,” pungkasnya. 

link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *