Ketika aktor Shah Rukh Khan baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia makan satu kali sehari untuk menjaga kebugarannya, yang ia maksud adalah diet One-Meal-A-Day (OMAD). Ini tidak lain adalah bentuk ekstrem dari puasa intermiten di mana Anda makan satu kali sehari, biasanya antara siang dan malam, dan berpuasa sepanjang hari kecuali waktu makan tengah hari selama satu jam di mana Anda boleh makan makanan yang kaya nutrisi.
Ada aturan tertentu. Misalnya, Anda harus makan pada waktu yang hampir sama setiap hari, Anda tidak boleh makan banyak tanpa pandang bulu dan menumpuk makanan di piring standar yang tingginya tidak lebih dari tiga inci. Dan mengingat sifat puasa yang ekstrem, Anda boleh minum minuman sepanjang hari. Namun, minuman tersebut harus nol kalori, yang mempersempit pilihan menjadi air putih, teh hitam, dan kopi hitam.
APAKAH DIET OMAD MEMILIKI MANFAAT?
Beberapa bukti menunjukkan bahwa diet membantu dalam mengendalikan diabetesTubuh Anda mulai membakar lemak jika kehabisan gula, sumber energi utamanya. Hal ini menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan karena pengurangan asupan kalori. Puasa memiliki efek antiperadangan, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis. Puasa dapat merangsang autofagi, proses alami di mana tubuh memecah dan mendaur ulang sel dan protein yang rusak. Banyak orang melaporkan peningkatan kejernihan mental dan fokus selama dan setelah puasa. Diet dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
APA SAJA KEKURANGANNYA?
Periode puasa yang panjang dapat memicu rasa lapar yang tiba-tiba. Anda mungkin makan berlebihan, tertarik pada makanan berlemak tinggi, berkalori tinggi, dan berat badan bertambah saat puasa. Puasa dapat menyebabkan kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan baik. Anda mungkin merasa lelah, mual, dan mengalami gula darah rendah.
MENGAPA BANYAK ORANG YANG BUGAR USIA 50 TAHUN MELAKUKAN DIET INI?
Setelah usia 50 tahun, metabolisme kita melambat dan kebutuhan diet kita berubah. Itulah sebabnya satu kali makan besar terasa cukup. Metabolisme melambat, membakar lebih sedikit kalori, dan hilangnya otot mengurangi kebutuhan protein dan kalori. Fluktuasi hormon memengaruhi rasa lapar dan kenyang, dan perubahan pencernaan memengaruhi penyerapan nutrisi. Orang dewasa yang lebih tua merasa kenyang lebih lama karena perubahan hormon, dan berkurangnya aktivitas fisik menurunkan kebutuhan kalori.
Namun, sebelum mengambil langkah drastis apa pun, evaluasilah status kesehatan dan kebugaran Anda, lalu konsultasikan dengan dokter atau ahli diet terdaftar untuk menentukan frekuensi makan dan rencana nutrisi terbaik untuk kebutuhan spesifik.
SIAPA YANG TIDAK BOLEH MENGIKUTI DIET INI?
Tidak cocok untuk wanita hamil atau menyusui, penderita diabetes, orang dengan riwayat gangguan makan, dan orang lanjut usia dengan penyakit kronis. Orang yang berusia di bawah 18 tahun sebaiknya tidak mempertimbangkannya sama sekali karena mereka membutuhkan lebih banyak kalori dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Puasa berkala mungkin sangat berisiko bagi orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Pada akhirnya, diet seimbang dengan olahraga dan tidur memiliki dampak jangka panjang yang lebih besar pada manajemen berat badan.
(Narang adalah ahli gizi, Rumah Sakit Indraprastha Apollo, Delhi)
link